Kamis, 06 November 2014

Konservasi Hewan dan Tumbuhan langka



Tingkat kepunahan satwa dan tumbuhan kini jauh lebih besar daripada sebelumnya. Jika dulu kepunahan satwa dan tumbuhan terjadi karena perubahan iklim besar besaran, namun kini manusialah yang menjadi ancaman utama.

Ribuan satwa dan tumbuhan terancam punah karena hutan tempat hidup mereka ditebangi dan rawa dikeringkan untuk lahan pertanian atau bengunan. Manusia merusak lingkungan hidup sedemikian rupa hingga satwa dan tumbuhan tak mampu bertahan. Ancaman dahsyat lain adalah perburuan. Manusia memburu hewan untuk mengambil bulu, kulit, tanduk, dan dagingnya. Kadang hewan diburu karena mengganggu dan dianggap sebagai hama. 




Kini ancaman serius lain adalah polusi yang merusak laut, sungai, dan hutan. Kehidupan satwa dan tumbuhan dapat ditata dan dilindungi dengan konservasi. Konservasi ini meliputi pemberian tempat perlindungan an upaya penyelamatan satwa dan tumbuhan liar dari perusakan oleh manusia. Kini manusia makin menyadari ancaman terhadap kehidupan liar. Di berbagai belahan dunia terdapat organisasi perlindungan alam. Mereka melindungi makhluk langka dengan menyediakan habitat alami khusus sehingga satwa dan tumbuhan dapat hidup aman.


Berikut adalah hewan dan tumbuhan langka yang sudah punah maupun masih bertahan di dunia...

Buaya Siam


Maksudnya bukan buaya yang doyan selingkuh lo gan, tapi buaya beneran! Banyak buaya dan aligator dibunuh untuk diambil kulitnya, yang dijadikan tas, sepatu, dan ikat pinggang. Kini sekitar 20 anggota suku buaya terancam punah, termasuk buaya siam dan buaya orinoko.

Kaktus Neogomesia


Halaah, kaktus aja dilindungi! Kan ada banyak jenis hewan yang juga terancam! Tapi jangan salah gan, karena kaktus neogomesia meksiko dan lusinan kaktus lain kini termasuk tumbuhan sangat langka karena diambil dari alam bebas oleh para kolektor dialam liar.

Burung Dodo


Tau burung Dodo enggak gan? Burung ini pernah ada di bumi lo. Dodo adalah sejenis burung yang tak bisa terbang. Mereka dulu ada di kepulauan lautan Hindia, tepatnya di kep. Mauritius. Namun, seluruh Dodo punah sekitar tahun 1800.

Anggrek Selop 



Banyak jenis anggrek berada dalam kondisi terancam, karena para kolektor mencabutinya dari alam bebas. Anggrek Selop Drury dari India ini nyaris punah dari habitat alaminya dan bisa saja segera punah.


Macan Tutul Salju



Tampilannya emang garang banget tapi tetap tak berdaya dengan kerakusan manusia. Hewan ini hidup di kawasan Pegunungan Himalaya dan Asia Tengah. Di musim dingin buluya menebal untuk menghadapi cuaca. Dulu, mantel musim dingin dari bulu macan tutul salju diberi harga sangat tinggi oleh para pedagang bulu. Kini macan tutul salju dan aneka jenis kucing besar lain telah dilindungi melalui perjanjian CITES. Tapi perburuan liar tetap berlangsung di daerah-daerah terpencil.


Tamarin



Penebangan hutan untuk memenuhi kebutuhan kayu serta lahan pertanian mengancam kehidupan banyak monyet, terutama di Amerika Selatan. Banyak Tamarin dan Marmoset dibunuh karena dikira menjangkitkan penyakit malaria dan demam kuning.


Jalak Bali



Orang Bali sendiri menamai burung penyanyi ini “Curik”, sehingga jalak bali disebut juga curik bali. Suaranya nyaring dan khas dengan suara “teet-cling” secara berulang-ulang. Jenis burung ini hanya ada di Jawa Timur dan Bali barat. Di habitat alamnya kini semakin langka karena persaingan dengan manusia yang membutuhkan lahan perkebunan dan perburuan liar. Harganya mahal karena suaranya merdu dan sosoknya yang indah. Sejak tahun 1970 jalak bali menjadi satwa lindung dengan habitat Taman Nasional Bali Barat.


Harimau Sumatera



Di Indonesia banyak namanya: raja hutan, maung, macan, harimau loreng, babiat, dan lain-lain. Harimau sumatera adalah satu-satunya yang tersisa dari tiga jenis harimau Indonesia. Yang lain sudah punah, seperti harimau bali (pernah ada di Bali) dan harimau jawa (pernah ada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur). Populasi harimau sumatera diperikrakan tinggal ratusan ekor karena banyaknya perburuan dan perusakan habitatnya. Kini harimau sumatera termasuk satwa dilindungi. Taman Nasional Kerinci-Seblat dan Taman Nasional Gunung Leuser adalah habitatnya.


Badak jawa


Di dunia hanya ada lima jenis badak. Dua diantaranya ada di Indonesia, badak jawa dan badak sumatera. Di Indonesia populasi badak jawa kini hanya tersisa 60 ekor dan hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Panjangnya bisa mencapai 3,5 m, tingginya 1,5 m, dan bobotnya sekitar 2 ton. Dahulu hampir diseluruh  pulau Jawa banyak ditemui jenis badak bercula satu ini. Kini jenis badak ini terancam kepunahan karena habitatnya diganggu oleh ulah manusia dan karena perburuan gelap untuk mengambil culanya.


Penyu



Telur dan cangkang penyu menjadi komoditas pasar. Telurnya adalah makanan populer di beberapa wilayah Indonesia dan cangkangnya dijadikan hiasan. Di sebagian daerah di Indonesiaseperti di Bali, daging penyu, khususnya penyu hijau, dimakan untuk keperluan upacara dan pesta keagamaan. Di Indonesia ada lima jenis penyu laut: penyu hijau, penyu sisik, penyu bromo, penyu olief, dan penyu belimbing. Karena populasinya semakin berkurang, maka untuk melestarikannya penyu-penyu ini ditangkarkan dan dilindungi undang-undang.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar