Sabtu, 01 Agustus 2015

Indonesia Trash Television Awards



Saya mencoba mengingat – ingat, sejak kapan ya acara televisi sudah enggak menarik lagi?

Karena ada suatu masa dimana televisi adalah hiburan utama orang Indonesia. Beberapa tahun lalu, acara tv legendaris lahir seperti misalnya sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan Keluarga Cemara yang mengajarkan kita betapa pentingnya arti sebuah keluarga ditengah kesederhanaan. Di bidang musik, lahir juga MTV. Program musik berkualitas yang enggak hanya dipresenteri VJ berbakat, tapi juga acara yang dikemas menarik dan juga informatif.

Ketika saya berinjak dewasa (baca: TUA), saya seakan menjadi saksi bisu betapa anjloknya kualitas acara televisi di Indonesia. dimana sinetron sekarang malah mengajarkan kita cara merebut harta dan wanita dengan baik. Program musik yang enggak jelas lagi antara live show musik dengan live show masak serta sisipan games yang enggak penting. Dan acara kuis yang nyambi jadi infotainment. Sekali lagi saya hanya menjadi saksi bisu, saksi yang hanya melihat tanpa bisa berbuat apa-apa. Tentu saja sambil membayangkan generasi muda indonesia yang ikut-ikutan bodoh karena dicekoki dengan tontonan yang bodoh.

Ditengah kekampretan yang melanda televisi Indonesia, muncul sebuah ajang penghargaan yang saya anggap tidak masuk akal sama sekali. Ajang penghargaan itu bernama Panasonic Gobel Awards. Ajang ini diadakan tahun sekali di salah satu stasiun tv swasta milik Mr. Tanoesudibjo. Ide acaranya sih cukup brillian, yaitu memberi penghargaan bagi acara televisi terbaik bagi semua stasiun tv swasta di tanah air.






    
“Tapi bagaimana jika acara penghargaan ini diberikan ditengah kemerosotan kualitas acara tv seperti sekarang? Apa masih pantas acara acara tersebut diberi penghargaan?”
                                                                                                                 



Nah, untuk menandingi ajang penghargaan absurd ini maka dengan bangga diadakanlah ajang penghargaan tandingan yang lebih dahsyat, lebih spektakuler, dan lebih absurd lagi, yaitu...



Memperkenalkan... Indonesia Trash Television Awards

Kebalikan dari ajang penghargaan tadi, Indonesia Trash Television Awards (atau disingkat ITTA) akan memilih acara televisi TERBURUK dan TERSAMPAH yang dibagi dalam beberapa kategori. Acara televisi yang juga sebagai peserta kompetisi ini akan diambil dari beberapa stasiun TV swasta terkenal di Indonesia.


Tujuan Ajang Penghargaan Indonesia Trash Television Awards (ITTA)

Ditengah kontroversi, sebenarnya ITTA memiliki tujuan mulia. Enggak percaya? Ini nih buktinya:
Pertama, ITTA akan memberikan “warning” pada pemirsa tentang tontonan mana saja yang pantas atau tidak pantas untuk ditonton. Sehingga pemirsa bisa memberi penilaian dan memfilter sendiri tontonan mana yang baik untuk ditonton oleh keluarga. Kedua, penghargaan ITTA akan mendorong kreativitas bagi semua insan perfilman agar mampu memproduksi acara televisi yang lebih berkualitas. Tontonan yang menghibur sekaligus mendidik. Ketiga, ketika kreativitas tercipta maka kualitas akan kembali dibangun. Pertelevisian Indonesia akan kembali disemarakkan dengan acara televisi berkualitas yang disegani di dunia dan akherat.

Tentang Piala Indonesia Trash Television Awards


Piala Indonesia Trash Television Awards berbentuk tempat sampah. Simbol tempat sampah ini dianggap cocok untuk mendeskripsikan sang penerima penghargaan sebagai tontonan yang hancur, berkualitas jelek, dan lebih baik dibuang sajalah dari dunia pertelevisian Indonesia.

Kategori Penghargaan Indonesia Trash Television Awards

Indonesia Trash Television Awards memiliki 10 kategori yang dipertandingkan. Tiap kategori memiliki 5 nominasi yang hanya akan memunculkan satu pemenang:

·        Nominasi Program Musik dan Variety Show Terburuk
·        Nominasi Infotainment Terburuk
·        Nominasi Reality Show Terburuk
·        Nominasi Berita Olahraga Terburuk
·        Nominasi Kuis Terburuk
·        Nominasi Program Asing Terburuk
·        Nominasi Komedi Terburuk
·        Nominasi Pencarian Bakat Terburuk
·        Nominasi Program Berita Terburuk
·        Nominasi Drama Seri Terburuk

Penjurian akan dilakukan oleh wasit lokal maupun interlokal. Sedangkan penilaiannya akan ditentukan berdasarkan rating “kebencian” dan “kemuakkan” oleh pemirsa televisi. Peserta penghargaan ITTA adalah semua acara yang biasa nongol di TV swasta Indonesia.

Well, itu dia pembahasan sedikit tentang apa itu ITTA. Yeah, tentu saja ajang ini hanya ajang lucu-lucuan versi saya. Siapa tahu posting iseng ini bakal membuka mata dan hati insan pertelevisian indonesia untuk introspeksi agar bisa bikin acara yang lebih berkualitas lagi. Oh ya, seperti kebanyakan acara award-award-an yg lain, ITTA akan diselenggarakan tiap satu tahun sekali. Jadi tunggu aja ya pagelaran ITTA tiap tahun.



Salam kompak ala saya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar