Minggu, 23 Agustus 2015

Konsentrasi Tidur



Denting jam terdengar dari ruangan tengah. Pukul 12... pikiranku mulai gundah. Mengerjap, meraba mencoba katupkan mata. Berharap sang dewi mimpi segera menyapa. Tapi apa daya dia tak kunjung tiba.

Sejenak pikiranku bergelayut bagai benang kusut. Hingga bayangan itupun datang tanpa diundang. Dengan berani menembus ruang dan waktu kehidupan.

***
Bangku taman, sinar senja kemerahan, dan semilir angin yang sama kala itu. Aku ingat, ini adalah hari ketiga kita bertemu. Tempat dimana kita mengukir janji semu. Karena kita tahu kita takkan pernah bersatu...

Ah, kenapa cinta datang dan pergi sesuka hati?

Sesekali dia harus belajar dari embun di pagi hari. Hanya mengucapkan selamat tinggal ketika matahari datang menjemput. Dan tiba-tiba dia datang lagi ketika pagi berkabut.

***

Aku tersadar dalam jemari yang bergetar. Mengutuki kenangan ini, kenapa dia harus kembali datang? Menyumpahi denting jam, kenapa dia harus terus berputar? Sementara rasa ini hanya bisa merintih nanar.

Kubiarkan pikiran itu mengendap bersama waktu. Dan aku disini harus konsentrasi tidur agar pikiranku tak terganggu.



Batang, 24 February 2015
Catatan Kala Insomnia






Tidak ada komentar:

Posting Komentar