Sabtu, 05 September 2015

Mentari di Bumi Papua



Jika kita melihat sekelebatan berita dari media massa tentang Papua, biasanya berita itu berupa kekerasan, perang antarsuku, dan separatisme. Sangat jarang kita melihat adanya berita tentang keharmonisan antarsuku di Jayapura, Jalan yang rusak di Puncak Jaya, serta pembangunan infrastrukturnya.

Keadaan ini menciptakan stigma negatif yang melekat pada diri orang Papua. Orang Jawa (dan luar jawa) selalu menganggap orang Papua itu kasar, primitif, dan terbelakang.

Hal ini diperparah juga dengan sikap pemerintah yang terlalu memusatkan pembangunan di pulau Jawa sehingga tercipta ketidakmerataan pembangunan, khususnya di Indonesia timur. Sehingga bisa dipastikan, hampir separuh masyarakat Papua hidup dibawah garis kemiskinan.

Seakan belajar dari kesalahan kemarin, kini pemerintah tengah giat mengerjakan proyek berskala besar di Papua. Pembangunan infrastruktur ini sangat penting guna menggenjot pembangunan di Papua agar roda perekonomian berjalan lancar. Hingga kini, setidaknya ada 6 proyek berskala besar yang telah atau sedang dibangun di bumi Papua, cekibrot:

Tol Laut

Rute tol laut Indonesia

Tol Laut adalah proyek pemerintah dalam mengembangkan sistem transportasi antarpulau Indonesia agar distribusi barang lebih efisien. Rencananya, tol laut akan menghubungkan 24 pelabuhan utama yang membentang dari pelabuhan Kuala Tanjung (Sumatera Utara) hingga Pelabuhan Sorong (Papua Barat). Fungsi utama tol laut adalah kelancaran arus distribusi logistik agar menekan harga jual barang di Indonesia Timur, khususnya Papua. Diperkirakan, proyek Tol Laut pemerintah ini akan menghabiskan dana hingga Rp 700 Trilliun.

Rute Tol Laut: Kuala Tanjung (Sumatera Utara) à Batam (Kepulauan Riau) à Tanjung Priok (Jakarta) à Tanjung Perak (Surabaya) à Pelabuhan Makassar (Sulewesi Selatan) à Pelabuhan Bitung (Sulewesi Utara) à Pelabuhan Sorong (Papua Barat)

Jalur Kereta Api Sorong – Jayapura

Jalur Kereta api Papua

Tidak hanya di laut, pembangunan infrastruktur juga dilakukan di darat. Pemerintah berencana membangun jalur kereta api Trans-Papua. Rute kereta api ini akan melewati 6 kota besar di pesisir utara Papua; Sorong – Manokwari – Nabire – Timika – Sarmi – Jayapura, dengan panjang sekitar 595 Km. Nantinya, jalur kereta api ini akan diintegrasikan dengan jalur tol laut tadi dengan kota Sorong sebagai pintu masuk jalur distribusinya. Proyek infrastruktur ini diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 215 Trilliun.

Pembangunan jalur kereta api ini diperkirakan akan memperlancar arus distribusi barang sehingga harga barang bisa ditekan.

Lumbung Pangan Nasional, Merauke


Menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional adalah proyek ambisius pemerintah lainnya. Pemerintah berencana akan membuka lahan seluas 1,2 juta Ha di daerah paling timur Indonesia ini. Dengan sawah seluas ini, produksi padi diperkirakan akan mencapai 24 ton hektare  per tahun. Jumlah ini sama dengan 30 % total produksi padi nasional (produksi padi nasional 70, 81 juta ton per tahun). Sumber: wwf.or.id

Untuk merealisasikan proyek tersebut, pemerintah telah memberikan fasilitas pemberdayaan petani, mengirimkan 30 tenaga ahli dari berbagai bidang, dan bekerjama dengan pejabat dan masyarakat setempat. Sumber: Tempo.co

Penyelenggaraan PON 2020 Papua

Mimika Sport Complex untuk arena PON XX
Penunjukan provinsi Papua sebagai tuan rumah PON 2020 adalah tindakan yang tepat mengingat sarana prasarana olahraga di Papua yang masih minim. Dengan prasarana yang ada, diharapkan kedepannya akan mendukung pencarian dan pelatihan atlet berbakat asal Papua. Off the record, Papua dikenal sebagai gudangnya atlet olahraga berbakat. Namun, pencarian dan pembinaan atlet di Papua masih belum merata.

Untuk menggelar gelaran empat tahunan ini, pemerintah menggelontorkan dana Rp 8,6 Trilliun untuk membangun venue – venue olahraga seperti stadion berkapasitas 50.000 penonton di Sentani, lapangan voli indoor, lapangan tenis, dsb.

Pembangunan Kabel Serat Optik Sulawesi – Maluku – Papua


Ket. Gambar : Biru    : Jaringan yang sudah ada
                     Merah  : Jaringan baru

Untuk memperlancar akses internet, PT. Telekomunikasi Indonesia serta didukung oleh pemerintah membangun sistem jaringan tulang punggung pita lebar (broadband) serat optik Sulawesi – Maluku – Papua Cable System (SMPCMS). SMPCMS terbentang sepanjang 8.772 Km dengan nilai investasi sebesar Rp 3,6 Trilliun. Sekarang, SMPCMS telah menjangkau 8 provinsi dan 34 kabupaten.

Pembangunan Pasar Pharaa di Sentani, Papua

Maket Pasar Pharaa, Sentani, Papua
Tidak hanya dalam bidang transportasi dan komunikasi, pemerintah juga mendorong pembangunan dalam bidang ekonomi kerakyatan, yaitu dengan membangun pasar Pharaa di Sentani, Jayapura.

Pasar Pharaa dicetuskan pemerintah sebagai pasar percontohan pertama di Indonesia. Dengan luas 4.000 meter persegi, pasar ini terintegrasi dengan terminal bus yang akan memudahkan akses keluar masuk barang dan penumpang. Di dalam pasar terdapat Rumah Anak Harapan, tempat belajar anak-anak saat mama-mama pedagang asli Papua berjualan di pasar.

Pasar Pharaa juga mengimplementasikan pengelolaan sampah dengan baik. Sampah pasar tidak langsung dibuang, melainkan akan ada pengelolaan limbah cair dan padat di lokasi pasar.

***

Inilah enam proyek besar yang sedang dan telah dibangun di Papua. Walaupun dalam pengerjaannya terkendala banyak masalah, namun hal ini membuktikan keseriusan pemerintah dalam pemerataan pembangunan wilayah timur Indonesia, khususnya Papua.

Tapi sayangnya, dari semua proyek prestisius yang menghabiskan dana ratusan trilliun rupiah itu, belum ada proyek pemerintah yang menyentuh bidang pendidikan.

Seperti yang kita tahu, kondisi pendidikan di Papua sangat memprihatinkan. Mereka kekurangan gedung sekolah, buku, hingga tenaga pengajar. Banyak anak papua yang berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai ke sekolah dan mereka harus kecewa karena guru mereka tidak hadir. Ya, ketidakhadiran guru adalah salah satu masalah pendidikan di Papua.


Padahal dengan dana trilliunan tersebut, pemerintah bisa membangun ribuan sekolah hingga ke pelosok papua, membangun ratusan perpustakaan, meningkatkan jumlah tenaga pendidik, dan mampu membeli satu juta buku bagi mereka.

Penyediaan infrastruktur penting untuk pembangunan di Papua, tapi pembangunan sumber daya manusia jauh lebih penting. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan terdidik, orang papua akan mampu mengeksplorasi tanahnya untuk kesejahteraan mereka sendiri.

Namun apapun kekurangannya, program infrastruktur dari pemerintah patut diapresiasi. Masalah pendidikan di Papua diharap akan diatasi dengan sistem pembangunan berkelanjutan yang tengah gencar dilakukan pemerintah kini. Agar dibumi papua kelak muncul secercah harapan akan perubahan kondisi masyarakatnya untuk lebih baik dan sejahtera.



Salam damai....





Pre-quel dari Sinar Senja di Bumi Papua
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar